Manado — Fakultas Ekonomi dan Bisnis (FEB) Universitas Sam Ratulangi (Unsrat) Manado tengah menjadi sorotan menyusul munculnya polemik terkait pergantian Ketua Jurusan (Kajur) Manajemen. Perubahan kepemimpinan ini menuai beragam respons dari kalangan dosen, mahasiswa, hingga alumni, memunculkan perdebatan hangat di lingkungan akademik kampus ternama di Sulawesi Utara ini.
Isu ini mencuat setelah sejumlah civitas akademika mempertanyakan proses pergantian yang dinilai mendadak dan kurang transparan. Beberapa pihak menyayangkan keputusan yang diambil tanpa terlebih dahulu melakukan musyawarah atau mempertimbangkan aspirasi internal jurusan.
Tanggapan Rektorat: Sudah Sesuai Prosedur
Menanggapi polemik tersebut, pihak Rektorat Unsrat akhirnya angkat bicara. Melalui Wakil Rektor Bidang Akademik, rektorat menegaskan bahwa proses pergantian Kajur Manajemen FEB telah dilakukan sesuai dengan ketentuan yang berlaku di lingkungan perguruan tinggi.
“Pergantian pimpinan di tingkat jurusan merupakan hal yang biasa dalam dinamika organisasi akademik. Semua proses telah mengikuti prosedur akademik dan administratif yang ditetapkan oleh universitas,” ujar Prof. dalam konferensi pers di Gedung Rektorat Unsrat, Kamis (25/7/2025).
Ia juga menambahkan bahwa tidak ada unsur tekanan maupun kepentingan pribadi dalam proses tersebut. “Kami mendorong semua pihak untuk menjaga suasana akademik yang kondusif, dan menyampaikan aspirasi melalui jalur-jalur yang resmi,” lanjutnya.
Respons Civitas Akademika: Transparansi Dipertanyakan
Meski pihak rektorat menyatakan bahwa proses telah sesuai aturan, sebagian dosen dan mahasiswa mengaku kecewa dengan kurangnya keterbukaan. Salah satu dosen yang enggan disebutkan namanya mengungkapkan bahwa pergantian dilakukan tanpa adanya sosialisasi maupun klarifikasi langsung kepada internal jurusan.
“Tidak ada forum resmi yang menjelaskan alasan pergantian ini. Padahal, Kajur sebelumnya dikenal cukup aktif membangun program jurusan,” ujarnya.
Baca juga: Mantan Bupati Hamim Pou divonis bebas dari dugaan korupsi bansos
Sementara itu, beberapa mahasiswa menilai bahwa stabilitas kepemimpinan di tingkat jurusan sangat penting untuk menjaga kesinambungan program akademik dan kemahasiswaan.
Kajur Baru Diharapkan Mampu Menyatukan
Ia menyampaikan komitmennya untuk merangkul semua elemen di jurusan, termasuk membangun komunikasi yang lebih baik.
“Saya menghargai dinamika yang terjadi.
Penegasan Unsrat: Akademik Harus Jadi Prioritas
Rektor Unsrat, Prof. Dr, dalam pernyataan terpisah, menekankan pentingnya menjaga fokus pada kualitas pendidikan dan pelayanan akademik. Ia mengajak seluruh pihak di lingkungan FEB untuk tidak terjebak dalam konflik internal yang dapat mengganggu proses belajar-mengajar.
“Universitas adalah tempat belajar, berpikir kritis, dan membangun masa depan.
Penutup: Dinamika Kampus, Cermin Demokrasi Akademik
Polemik seperti ini bukan hal baru di dunia perguruan tinggi. Namun demikian, keterbukaan informasi, partisipasi civitas akademika, serta kepemimpinan yang inklusif menjadi kunci dalam meredam konflik dan membangun iklim akademik yang sehat. Semua pihak kini menantikan bagaimana jurusan Manajemen FEB Unsrat melangkah ke depan di bawah kepemimpinan yang baru.
