Manado – Sulawesi Utara – Kebakaran hebat yang menimpa kapal penumpang KM Barcelona menjadi tragedi yang mengguncang perairan Sulawesi Utara. Berdasarkan data resmi dari Badan SAR Nasional (Basarnas) Manado, total korban dalam peristiwa nahas tersebut mencapai 571 jiwa, dengan rincian 3 orang dinyatakan meninggal dunia dan ratusan lainnya berhasil diselamatkan.
“Jumlah korban yang selamat terus diperbarui. Hingga saat ini, 568 orang telah berhasil dievakuasi dengan selamat, sementara 3 orang lainnya dinyatakan meninggal dunia. Tim SAR gabungan masih terus memastikan tidak ada penumpang yang tertinggal,” jelasnya.
Kronologi Singkat Kebakaran KM Barcelona
Insiden kebakaran ini dilaporkan terjadi, saat kapal tengah berlayar di perairan [lokasi kejadian]. Api diduga berasal dari ruang mesin, namun penyebab pasti masih dalam penyelidikan lebih lanjut oleh pihak berwenang.
Kepanikan sempat terjadi di antara penumpang, namun berkat kesigapan awak kapal dan bantuan dari kapal-kapal nelayan serta tim SAR terdekat, proses evakuasi dapat dilakukan dengan cepat.

Baca juga: Layanan RSUD ODSK Makin Maju, dr Terawan Hadirkan Harapan Baru bagi Pasien Stroke
Upaya Evakuasi dan Penyelamatan
Basarnas Manado, dibantu TNI AL, Polairud, serta relawan, langsung bergerak ke lokasi kejadian begitu menerima laporan. Sebanyak beberapa kapal penyelamat dikerahkan untuk memindahkan penumpang ke pelabuhan terdekat.
“Fokus kami adalah menyelamatkan semua penumpang dan kru. Dalam kondisi seperti ini, kecepatan dan koordinasi tim di lapangan menjadi faktor utama,” ujar
Selain korban meninggal, beberapa penumpang dilaporkan mengalami luka bakar ringan dan sesak napas akibat terpapar asap tebal. Mereka segera mendapatkan perawatan medis di rumah sakit terdekat.
Duka dan Tindakan Lanjutan
Pemerintah daerah serta operator kapal menyampaikan belasungkawa atas korban jiwa yang ditinggalkan. Wali Kota Manado juga menginstruksikan agar keluarga korban diberikan bantuan darurat, termasuk akomodasi sementara dan dukungan logistik.
“Kami turut berduka cita yang mendalam atas korban jiwa. Kami pastikan seluruh keluarga korban mendapatkan pendampingan,” kata Wali Kota Manado.
Penyelidikan Penyebab Kebakaran
Pihak kepolisian bersama Komite Nasional Keselamatan Transportasi (KNKT) telah turun ke lapangan untuk melakukan investigasi menyeluruh terkait penyebab kebakaran. Dugaan awal mengarah pada korsleting listrik di ruang mesin, namun hal ini belum dapat dipastikan sebelum hasil penyelidikan resmi diumumkan.
“Keselamatan pelayaran harus menjadi prioritas utama. Kami akan mendalami faktor teknis dan nonteknis yang menyebabkan insiden ini,” tegas perwakilan KNKT.
Langkah Antisipasi di Masa Depan
Basarnas mengimbau seluruh operator kapal untuk meningkatkan standar keselamatan, termasuk memastikan ketersediaan alat pemadam kebakaran, sekoci, serta jalur evakuasi darurat yang memadai. Penumpang juga diingatkan agar selalu memperhatikan instruksi keselamatan setiap kali naik kapal.